Contohusaha di bidang industri antara lain, industri makanan dan minuman, industri pakaian atau tekstil, dan industri mobil. Foto: Pexels. ADVERTISEMENT. Usaha yang bergerak di bidang industri adalah kegiatan mengolah bahan baku atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. ADVERTISEMENT. Pemetaanpotensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Pengolahan merupakan proses transformasi (pengubahan bentuk) dari bahan mentah menjadi produk olahan/jadi. 2. Pengolahan berperan dalam perancangan produk, pengolahan bahan baku, teknik pengawetan Industrimerupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi berhubungan dengan perubahan bahan mentah, bahan setengah jadi menjadi barang usaha kecil menurut UU No. 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan bersih Beliauberkeinginan membuat olahan tempe yang modern dan bernilai jual lebih tinggi dari pada olahan-olahan tempe yang lain. Berkat Ibu Muntomimah tempe yang dahulu di pandang sebelah mata oleh anak-anak ataupun kaum remaja, kini bisa menjadi ladang usaha bagi keluarga maupun orang luar yang ingin belajar membuat coklat tempe di tempat beliau. Adaindustri besar dan industri kecil. 1 Kegiatan Mengolah Bahan Mentah Menjadi Barang Jadi. Pengertian Perusahaan Manufaktur Beserta Fungsi Dan. Ada pula industri yang mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Bahan baku tidak langsung atau disebut juga dengan indirect material adalah bahan yang ikut berperan dalam proses produksi Misalnyamengolah tanah pertanian membuat perkebunan kelapa sawit dan pemeliharaan ikan bandeng. Badan usaha industri adalah badan usaha yang kegiatan produksinya meliputi pengolahan bahan mentah untuk diproses menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi yang siap untuk dikonsumsi. Sektor usaha agraris terdapat di daerah perdesaan dan pegunungan. Jadikeberadaan persediaan bahan baku sangatlah penting bagi industry UMKM yang mengolah bahan baku menjadi bahan olahan atau bahan jadi, untuk menjamin keberlangsungan proses produksi dan keberlangsungan usaha UMKM. yaitu segala jenis bahan mentah yang menjadi bahan dasar untuk proses produksi menjadi produk olahan atau produk jadi. 2 PengertianIndustri Industri adalah usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Dalamhal ini, penulis sebagai mahasiswa teknik kimia akan berbagi informasi tentang perbedaan industri proses dan manufaktur. Industri proses diambil dari kata industri dan proses. Industri merupakan suatu kelompok usaha proses yang mengubah bahan baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai tambah, serta produk tersebut dapat Industrikimia dasar adalah industri yang mengolah lahan mentah menjadi bahan baku atau bahan jadi menggunakan modal kerja yang besar, keahlian tinggi serta tekhnologi maju, Industri logam dasar eliputi kelompok industri bahan logam dan produksi dasar, industri motor mesin, perlengkapan pabrik, industri peralatan listrik dan industri alat angkutan. 8jZPoDh. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk jasa industri Undang-Undang No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Istilah industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh atau tenaga kerja. Industri adalah suatu kegiatan produksi yang menggunakan bahan tertentu sebagai bahan baku untuk diproses menjadi hasil lain yang lebih berdaya guna bagi masyarakat. Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Selain itu industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam secara optimal. Berikut definisi dan pengertian industri dari beberapa sumber buku Menurut Kartasapoetra 1987, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bernilai tinggi. Menurut Hasibuan 2000, industri merupakan kumpulan dan sejumlah perusahaan yang menghasilkan barang-barang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti sangat erat. Menurut Pujoalwanto 2014, industri adalah bagian dari proses produksi yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi sehingga menjadi barang yang memiliki kegunaan dan nilai tambah untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Menurut Sadono 1995, industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik tekstil, pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok. Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi kegunaannya. Menurut Abdurachmat dan Maryani 1998, industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang mengasilkan berbagai kebutuhan hidup manusia dari mulai makanan, minuman, pakaian, dan perlengkapan rumah tangga sampai perumahan dan kebutuhan hidup lainnya. Jenis-jenis Industri Industri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, produksi yang dihasilkan, bahan mentah, lokasi unit usaha, proses produksi barang yang dihasilkan,modal yang digunakan, subjek pengelola, dan cara pengorganisasian. a. Industri Berdasarkan Bahan Baku Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dibagi menjadi dua jenis, yaitu Industri Ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku nya diperoleh langsung dari alam. Misalnya industri pertanian, hasil perikanan, dan kehutanan. Industri Non ekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil hasil-hasil industri lain. Misalnya industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain. Industri Fasilitatief atau disebut juga dengan industri tersier, yaitu industri yang kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata. b. Industri Berdasarkan Tenaga Kerja Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu Industri Rumah Tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja adalah anggota keluarga, dan pemilik juga pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri. Contoh Industri Anyaman, industri kerajinan, industri tempe, industri tahu, dan industri makanan ringan. Industri Kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerja berasal dari lingkungan sekitar ataupun saudara. Misalnya industri genteng, industri batu bata, industri pengolahan rotan. Industri Sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20-99 orang. Ciri industri ini adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu. Misalnya industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik. Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri ini adalah memiliki modal besar yang dihimpun dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan. Misalnya industri tekstil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang. c. Industri Berdasarkan Produk yang Dihasilkan Berdasarkan produk yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Industri Primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya industri anyaman, konveksi, makanan dan minuman. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil. Industri tersier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun secara tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. d. Industri Berdasarkan Bahan Mentah Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya industri minyak goreng, industri gula, industri kopi, industri teh, dan makanan. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya industri semen, industri baja, industri BBM. Industri Jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya industri perbankan, industri perdagangan, pariwisata,transportasi,seni dan hiburan. e. Industri berdasarkan Lokasi Unit Usaha Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu Industri berorientasi pada pasar, yaitu industri yang didirikan dekat dengan keberadaan konsumen atau pasar. Industri yang berorientasi pada pengolahan, yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan ditempat tersedianya bahan baku. Misalnya industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil. Industri yang tidak terikat dengan persyaratan yang lain, yaitu industri yang didirikan tidak terikat dengan syarat-syarat di atas. f. Industri Berdasarkan Proses Produksi Berdasarkan proses produksinya, industri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya industri kayu lapis, industri aluminium,industri pemintalan, dll. Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang tersebut dapat langsung dipakai oleh konsumen. h. Industri berdasarkan Barang yang Dihasilkan Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Industri Berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalkan industri alat-alat berat. Industri Ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya industri obat-obatan, industri makanan, industri minuman. i. Industi Berdasarkan Modal yang Digunakan Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu Industri dengan penanaman modal dalam negeri, yaitu industri yang mendapat dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional. Misalnya industri pariwisata. Industri dengan penanaman modal asing, yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya industri komunikasi, industri perminyakan. Industri dengan modal patungan, yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya industri automotif. j. Industri Berdasarkan Subjek Pengelola Berdasarkan subjek pengelola, industri dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi. Daftar Pustaka Sadono, Sukirno. 1995. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta Karya Grafindo Persada. Kartasapoetra. 1987. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Jakarta Bina Aksara. Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Bumi Aksara. Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia Tinjauan Historis, Teoritis dan Empiris. Yokyakarta Graha Ilmu. Abdurachmat, I. dan Maryani, E. 1998. Geografi Ekonomi. Bandung IKIP Bandung. Definisi barang ekonomi yang kita gunakan selama ini beberapa diantaranya merupakan barang hasil olahan dari bahan mentah. Tidak semua yang tersedia di alam semesta dapat langsung dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga setiap manusia perlu mengolahnya terlebih dahulu baik secara manual cara tradisional maupun secara modern menggunakan mesin-mesin pengolah tertentu. Untuk dapat melakukannya, diperlukan suatu keahlian khusus mulai dari mencaari bahan mentah hingga menyediakan mesin pengolah agar kemudian dapat menghasilkan barang yang diinginkan. Menjelaskan tentang pengelolaan barang mentah menjadi barang jadi tentusaja penting sebelum mengulasnya lebih dalam. Bahan Mentah Barang mentah merupakan suatu bahan yang diperoleh dari berbagai tempat seperti dari hasil alam. Bahan mentah umumnya tidak dapat digunakan atau dikonsumsi sebelum adanya proses pengolahan. Namun, ada kalanya bahan mentah dapat dikonsumsi secara langsung seperti buah-buahan yang dapat dikonsumsi baik sebelum diolah maupun setelah diolah menjadi suatu hasil produk makanan. Oleh karena itu, bahan mentah juga dikatakan sebagai bahan yang diolah melalui suatu proses pengolahan tertentu menjadi bentuk lain yang wujudnya berbeda dari wujud sebelumnya. Dengan kata lain, bahan mentah ini merupakan input yang kemudian dilakukan proses pengolahan hingga menjadi output yaitu suatu barang jadi yang siap dikonsumsi. Barang Jadi Sesuai dengan namanya, maka barang jadi ialah barang yang siap untuk langsung dikonsumsi. Umumnya, barang jadi sudah melalui proses pengolahan tertentu dan merupakan suatu output atas proses tersebut. Barang jadi ialah barang yang langsung digunakan oleh manusia tanpa harus melalui proses produksi untuk menghasilkan barang lainnya. Barang setengah jadi tersusun atas komponen barang setengah jadi ataupun bahan mentah sekaligus yang disusun sedemikian rupa hingga terbentuklah barang jadi tersebut. Barang jenis ini memiliki nilai value yang lebih tinggi dibandingkan dengan barang setengah jadi atau bahan mentah. Sehingga, tidak heran apabila dijual barang jadi memiliki tingkar harga yang lebih tinggi. Contoh Pengolahan Bahan Mentah Menjadi Barang Jadi Berikut contoh pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain; Pengolahan kayu menjadi mebel Barang-barang mebel seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya seringkali bahkan setiap hari kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Taukah kamu darimana asalnya barang mebel tersebut? Ya, dari kayu. Para pengrajin kayu mengambil bahan mentah ini dari alam yaitu dari hutan pohon yang sudah siap tebang. Kemudian, dilakukan proses pengolahan yaitu dengan memotong, memahat, dan mengamplas. Hingga kemudian melalui proses pengolahan tersebut dapat terbentuk kursi, meja ataupun barang mebel lainnya sesuai keinginan konsumen. Pengolahan batu, pasir, dan semen menjadi bangunan Rumah, gedung, sekolah dan gedung-gedung lain yang menaungi kita selama ini merupakan barang jadi yang diolah dengan menggunakan berbagai komponen bangunan seperti batu, pasir, semen, dan sebagainya. Dengan demikian, batu, pasir, dan semen tersebut merupaka bahan mentah yang kemudian diolah dibentuk bangunan hingga menjadi suatu bangunan yang kokoh dan siap untuk dihuni oleh manusia. Pengolahan tanah liat menjadi berbagai barang gerabah Selain kayu, para pengrajin juga memanfaatkan tanah liat untuk dijadikan barang yang lebih berguna yaitu gerabah. Tanah liat dibentuk menjadi beberapa jenis bentuk hingga menjadi produk gerabah yang dapat langsung dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai alat rumah tangga maupun hiasan. Tanpa melalui proses pengolahan, maka tanah liat hanya akan menjadi bahan mentah yang rendah nilai barangnya. Berbeda jika sudah diolah menjadi barang jadi bernilai jual tinggi. Pengolahan karet menjadi ban, sepatu, dan sandal Pada umur tujuh tahun, pohon karet mampu memproduksi getah yang berkualutas baik, getah inilah yang kemudian diendapkan hingga menjadi bentuk lembaran. Lembaran getah karet ini selanjutnya masuk dalam proses produksi hingga bisa menjadi ban, sepatu, maupun sandal. Pengolahan kedelai menjadi tahu dan tempe Pengolahan kacang kedelai yang kemudian menjadi tahu, tempe, maupun kecap juga merupakan contoh pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi yaitu berupa makanan yang kita butuhkan dalam bagian kebutuhan primer ataupun kebutuhan sekunder. Pengolahan kompos menjadi pupuk kompos Pengolahan kompos menjadi pupuk dilakukan oleh industri petrokimia ataupun dalam pertanian sejatinya juga merupakan contoh pengolahan bahan mentah kompos menjadi barang jadi pupuk kompos. Hal ini tentsaja mudah ditemukan. Pengolahan sawit menjadi minyak atau sabun Pengolahan kelapa sawit menjadi mentah mungkin sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat. kelapa sawit yang sudah cukup umurnya dapat dipanen dan dilakukan pengolahan menggunakan mesin hingga dihasilkan minyak untuk memasak. Sehingga, pengolahan sawit menjadi minyak ini tidak lagi perlu diolah karena minyak langsung dapat digunakan untuk memasak. Pengolahan kapas menjadi benang dan kain Pengolahan kapas yang dipilin kemudian menjadi benang merupakan contoh barang setengah jadi, namun apabila kemudian benang ditenun maka akan menjadi kain yang dapat langsung digunakan maupun diolah lagi menjadi pakaian. Pengolahan padi menjadi nasi Padi merupakan hasil alam yang tidak dapat langsung dimanfaatkan, sehingga perlu diolah menjadi beras. Ini merupakan contoh barang setengah jadi karena untuk dapat langsung mengkonsumsinya harus dimasak hingga menjadi nasi. Pengolahan gandum menjadi roti atau sereal Gandum merupakan salah satu bahan makanan kaya karbohidrat. Namun, gandum perlu diolah dahulu menjadi roti ataupun sereal. Pengolahan ini dilakukan dengan mengkombinasikan gandum bersama dengan bahan lainnya seerti ragi dan bahan roti lainnya hingga pada akhirnya dapat langsung dikonsumsi. Pengolahan batu menjadi kerajinan pahat batu Batu juga merupakan hasil alam yang tidak dapat digunakan begitu saja. Batu akan memiliki nilai jual tinggi apabila diolah terlebih dahulu seperti dilakukan pemecahan ataupun pemahatan batu. Bahkan bisa dibuat sebagai akik yang bernilai sebagai batu mulia. Pengolahan batang sagu menjadi tepung dan kue Batang sagu harus diolah untuk menjadi tepung hingga diolah lagi jadi kue. Diolah mulai dari mengupas, memarut, hingga diperoleh pati yang halus dan kemudian dikombinasikan secara bersama bahan kue lainnya hingga menjadi kue. Pengolahan daun tembakau menjadi tembakau kering Nilai jual daun tanaman tembakau akan semakin tinggi jika diolah dahulu menjadi tembakau kering melalui proses pengikatan, pemeraman, sortasi, perajangan, pengeringan, dan juga pembungkusan. Tembakau ini kemudian dalam indutri dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan rokok. Pengolahan tanaman biji kopi menjadi minuman kopi Biji kopi yang telah dipanen oleh petani di perkebunan kemudian diolah mulai dari sortasi hingga pengeringan. Kemudian untuk menjadi minuman perlu dilakukan penyangringan, pengalusan dan, penyeduhan. Bahkan hingga barang jadi diperlukan kemasan. Pengolahan daun teh menjadi minuman teh Daun teh metah untuk barang jadi diperlukan sistem pengelolah agar dapat dikonsumsi yaitu melalui proses pemetikan, pelayuan, penghilangan warna hijau, hingga pengeringan hingga kemudian dapat diseduh menjadi minuman teh. Pengolahan kayu menjadi kertas Kayu dikupas kulitnya, dipotong dengan mesin, dan dihilangkan sertanya hingga menjadi bubur kertas. Kemudian dilakukan proses pengolahan lanjutan hingga menjadi lembaran kertas siap digunakan. Bisa juga dijadikan buku terlebih dahulu. Pengolahan kepompong sutera menjadi kain sutera Kepompok sutera mahal harganya dan akan lebih mahal jika sudah diolahmenjadi benang ataupun dipilin menjadi kain sutera. Pengolahan sayuran mentah menjadi makanan Pengolahan ini seringkali bahkan setiap hari manusia lakukan karena sayuran menjadi lebih bermanfaat apabila telah diolah menjadi makanan saji. Pengolahan air laut menjadi garam Air laut tampak tidak begitu bernilai jika masih berupa air laut. Namun, jika sudah diolah menjadi garam maka akan bertambah nilainya. Hal ini karena air laut berperan sebagai bahan mentah. Pengolahan dilakukan mulai dari menyaring sedimennya, merebus, dan mengeringkan hingga menjadi garam kristal. Pengolahan tebu menjadi gula Pengolahan ini dilakukan untuk menghasilkan gula sebagai barang jadi karena dapat langsung dikonsumsi maupun juga dapat menjadi komponen tambahan menghasilkan produk lain. Pengolaha tebu menjadi gula dilakukan mulai dari penggilingan, pemurnian, penguapan, kristalisasi, putaran, dan pengeringan. Pengelolaan Kulit Menjadi Sepatu Kulih hewan khususnya untuk beragam hewan yang tidak dilindungi seperti halnya dengan sapi bisanya bisa dibuat untuk menjadi sepatu yang layak pakai. Proses pembuatannya tentusaja diperlukan produksi dengan pemanfaatkan teknologi. Bulu Angsa Menjadi Shuttlecock Seperti yang kita ketahui, angsa memiliki bulu berwarna putih dan cukup kuat. Tentu hal tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang cukup memiliki nilai guna, salah satunya yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan shuttlecock. Nah, itulah saja artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan contoh pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi edukasi bagi kalian yang membutuhkannya. Saya akrab dipanggi dengan nama Andi. Hobi menulis sekaligus lulusan S1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung dengan IPK 3,99 yang bercita-cita menjadi akademisi. Pengertian Industri Manufaktur – Apa yang dimaksud dengan industri manufaktur? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian industri manufaktur, proses pengendalian dan contoh industri manufaktur di Indonesia secara lengkap. Baca Juga Pengertian Industri Industri manufaktur berasal dari kata “industri” dan “manufaktur”. Pengertian industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi dan menjual barang serupa atau layanan serupa. Sebagai contoh adalah industri tekstil yang merupakan kelompok perusahaan yang menjual dan memproduksi bahan baku tekstil, barang setengah jadi tekstil dan produk tekstil. Sedangkan, manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti membuat dengan tangan secara manual atau dengan mesin untuk menghasilkan sesuatu. Secara umum, pengertian manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual. Sebagai contoh yaitu membuat kue dengan tangan atau juga mesin. Pengertian industri manufaktur adalah industri yang kegiatan utamanya adalah mengubah bahan baku, komponen atau bagian lainnya menjadi barang jadi yang memenuhi standar spesifikasi. Pada umumnya, industri manufaktur mampu memproduksi dalam skala besar. Pengertian industri manufaktur BPS2008 adalah industri pengolahan yaitu suatu usaha yang mengolah/mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi maupun setengah jadi yang mempunyai nilai tambah yang dilakukan secara mekanis dengan mesin ataupun tanpa menggunakan mesin manual Menurut Kieso 2002444, ada tiga jenis barang yang dihasilkan perusahaan manufaktur, diantaranya yaitu Persediaan bahan baku untuk diproduksi. Ini termasuk bahan baku yang diperoleh dari sumber daya alam atau beberapa jenis produk yang dibeli dari perusahaan lain. Persediaan barang dalam proses. Ini termasuk produk yang sudah masuk ke dalam proses produksi tapi belum diproses. Persediaan barang jadi. Ini termasuk produk olahan yang siap dijual kepada pelanggan. Baca Juga Pengertian Perusahaan Manufaktur Proses Pengendalian Industri Manufaktur Menurut Amin 200952, pengertian proses pengendalian manufaktir adalah pengendalian manufaktur adalah pengendalian persediaan bahan baku. Pada saat perusahaan menanggung persediaan bahan baku yang berlebihan, perusahaan mungkin perlu meminjam dana tambahan untuk mendanai persediaan. Hal tersebut akan menyebabkan peningkatan biaya penyimpanan biaya tercatat, atau biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memelihara menyimpan persediaan. Biaya penyimpanan termasuk biaya pendanaan dan biaya yang terkait dengan penyimpanan juga sering memesan sejumlah kecil bahan baku, strategi ini akan meningkatkan biaya yang berkaitan dengan menempatkan pesanan yang disebut biaya pesanan. Setiap penyesuaian yang terjadi dalam strategi pembelian bahan baku secara umum akan mengurangi biaya penyimpanan dengan meningkatkan biaya pemesanan sebagai pengorbanan atau sebaliknya. Sedangkan menurut Daryanto 201243, proses manufaktur diklasifikasikan menjadi tiga macam cara , diantaranya yaitu Sifat Proses Produksi Klasifikasi atau penggolongan proses produksi berdasarkan sifat menentukan jenis atau bentuk pokok yang digunakan dalam pengolahan suatu produk. Berdasarekan sifatnya, proses produksi dibagi menjadi 4 empat diantaranya yaitu Proses Ekstraktif Pengertian proses ekstraktif adalah suatu prises produksi yang mengambil bahan langsung dari alam. Contoh, proses penambangan batu-bara, bijih besi, bijih emas, pengeboran minyak, dsb. Proses ekstraktif ini terdapat dalam industri proses produksi dasar, oleh karena itu pertanian dan perikanan disebut industri ekstraktif. Proses Analitik Pengertian proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Contohnya proses penyulingan minyak. Baca Juga Pengertian Manajemen Industri Proses Fabrikasi Pengertian proses fabrikasi atau pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. Pengubahan bentuk ini bisa dilakukan dengan menggunakan mesin, gergaji, pengepres dan lain sebagainya. Contohnya seperti proses pembuatan pakaian, sepatu, jenis mebel tertentu dan lain sebagainya. Proses Sistetik Pengertian proses sistetik adalah metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam bentuk produk. Contohnya, dalam pengolahan baja, gelas/kaca, dimana produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia. Dalam industri lain seperti dalam produksi mobil, alat-alat listrik, barang elektronik radio, TV, lemari pendingin, dan lain sebagainya, dimana bahan dirakit tanpa mengubah fisik atau susunan kimiawinya, disebut proses perakitan assembling. Proses ini sering digunakan sebagai bagian dari proses pengolahan. Jangka Waktu Produksi Ada beberapa jenis proses produksi bisa ditentukan menurut periode waktu d mana fasilitas produksi digunakan. Dalam hal ini, proses produksi diklasifikasikan menjadi dua jenis diantaranya yaitu Proses terus-menerus continuous process Istilah terus menerus ini digunakan untuk menunjukan suatu keadaan manufaktur di mana periode waktu yang lama dibutuhkan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan digunakan. Dalam hal ini banyak atau semua mesin akan melakukan operasi yang sama dalam waktu yang tidak terbatas. Contohnya produksi mobil, di mana perubahan model hanya satu kali dalam setahun. Istilah terus-menerus juga ada dalam industri yang hanya memiliki satu saat operasi satu shift, yaitu pada pagi hingga sore hari, sedangkan pada malam hari tidak beroperasi. Proses terputus-putus intermittent process Istilah terputus-putus ini ada dalam keadaan manufaktur dimana mesin-mesin beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda. Jadi alat yang sama bisa digunakan untuk membuat beberapa macam produk sesuai dengan keinginan atau pesanan konsumen. Contohnya alat-alat untuk pengecoran logam. Baca Juga Pengertian Revolusi Industri Sifat Produk Proses produksi yang ditentukan menurut sifat produknya, yang melibatkan ada atau tidaknya spesifikasi pembeli suatu produk tertentu. Dalam hal ini proses produksi diklasifikasikan menjadi dua jenis diantaranya yaitu Produksi Standar Produksi standar adalah produksi barang-barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standar. Dalam produksi standar ini dihasilkan sejumlah barang untuk persediaan, selain dikirim untuk pembeli dan penyalur. Contohnya seperti produk televisi, lemari es, sikat gigi, dan lain sebagainya. Produksi Pesanan Produksi pesanan adalah produksi yang dilakukan jika ada pembeli yang menghendaki spesifikasi tertentu. Contohnya seperti pakaian seragam, furniture tertentu. Contoh Industri Manufaktur di Indonesia Perkembangan industri manufaktur di Indonesia saat ini mampu menggeser peran commodity based menjadi manufacture based. Pemerintah berupaya untuk melakukan transformasi perekonomian agar lebih fokus pada proses perkembangan industri non migas. Berikut ini beberapa contoh industri manufaktur di Indonesia, diantaranya yaitu PT Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Gudang Garam Tbk PT Djarum Tbk PT Kimia Farma persero Tbk PT Maspion PT Panasonic PT Sepatu Bata Tbk PT Pabrik Kertas Twiji Kimia Tbk Baca Juga Pengertian Revolusi Industri Demikian artikel pembahasan tentang pengertian industri manufaktur, proses pengendalian dan contoh industri manufaktur di Indonesia secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya.