Penyusunankamus istilah dalam teknik sipil ini sebagian biasa diucapkan oleh para tukang bangunan maupun kontraktor, praktisi pekerjaan umum atau teknik sipil. Untuk mempermudah pencarian Anda cukup tekan CTRL+F pada device desktop atau ketuk/klik pada masih-masing abjad dengan inisial masing-masing kata yang anda perlukan.
Katadia, jembatan gantung kondisinya rusak, sehingga tidak bisa dilewati oleh warga. Baca Juga: Jembatan Gantung di Lebak Banten Rusak Parah "Kerusakan jembatan gantung tersebut yakni tali sling pengikat jembatan putus, sehingga kondisi jembatan miring dan gak bisa dilalui warga," kata Hikmat saat dihubungi, Selasa (2/8/2022).
BetonPrecast atau biasa disebut dengan beton pracetak merupakan salah satu material konstruksi yang saat ini banyak digemari dan juga sering digunakan karena memiliki berbagai macam kelebihan yang dimilikinya. Box culvert merupakan salah satu jenis beton pracetak yang sangat sering digunakan untuk konstruksi saluran air hingga sering juga
1 PENDAHULUAN. Bangunan bawah jembatan dalam hal ini terdiri dari pondasi dan kepala jembatan. Terdapat berbagai macam pondasi yang digunakan di Indonesia. Kaison beton yang dicor ditempat, tiang pancang baja, tiang pancang beton bertulang dan pratekan, serta tiang bor, kesemuanya dipakai secara luas. Kepala jembatan yang digunakan umumnya
Umumnyagorong-gorong pipa baja dipilih lantaran dari segi harga tergolong murah. Disamping itu proses pengerjaan tidak memakan waktu terlalu lama. Karena sudah di set dari pabrik, sehingga pekerja tidak perlu lagi melakukan instalasi khusus. Masa waktu pemakain tergolong lama, yakni 25 tahun. Jika nantinya akan di lakukan pembaruan, pipa baja
TranslatePDF. MANAJEMEN PROYEK PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN 1. RUANG LINGKUP Buku ini merupakan pedoman yang menerangkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan manajemen proyek pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan. Isi buku menjelaskan secara detail manajemen proyek secara umum dan tahapan- tahapan kegiatan penting yang ada
Besarnyakehilangan prategang normal dapat diperkirakan di dalam selang 35.000 sampai 60.000 psi (241 sampai 413 MPa). Karena itu, prategang awal harus sangat tinggi, sekitar 180.000 sampai 220.000 psi (1241 sampai 1571 MPa). Dari besarnya kehilangan prategang yag disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa baja normal dengan kuat leleh fy = 60
Aplikasibeton prategang pasca tarik umumnya digunakan pada konstruksi jembatan bentang menengah hingga bentang panjang. Dalam metode ini tidak diharuskan menggunakan kabel tendon yang diikat pada angkur hidup dan angkur mati. Namun proses pembuatannya yaitu dengan cara beton dibiarkan mengeras hingga mencukupi umur beton tersebut.
BABII STUDI PUSTAKA II.1 Umum Balok merupakan komponen struktur jembatan yang penting. Balok pada jembatan ini berfungsi untuk memikul sekaligus menyalurkan beban dari lantai kendaraan ke kolom-kolom jembatan atau disebut dengan pier. Balok jembatan yang sering kita jumpai dapat berupa baja ataupun beton bertulang.
Jikastruktur itu langsung jika tidak diberi perkuatan yang cukup akan mudah gagal. Menurut perkiraan kasar, nilai kuat tariknya sekitar 9%-5% kuat tekannya. Maka dari itu perkuatan sangat diperlukan dalam struktur beton. Perkuatan yang umum adalah dengan menggunakan tulang baja yang jika dipadukan sering disebut dengan beton bertulang. [1]
X9a3GV. Beton precast adalah beton hasil dari produksi fabrikasi dengan perpaduan teknologi konstruksi, bila diurai merupakan struktur beton dengan beberapa komponen sebagai penyusunnya, beton precast atau pracetak ini dibuat melalui proses pabrikasi terlebih dahulu di tempat khusus off site fabrication.Pada SNI 7832 disebut bahwa beton pracetak merupakan konstruksi yang komponen pembentuknya dicetak atau difabrikasi. Pengolahannya baik dilahan produksi ataupun dilapangan yang kemudian dipasang dilapangan sehingga membentuk sebuah dunia konstruksi, istilah beton precast sudah tidak asing lagi. Jenis beton ini memiliki manfaat yang sangat besar dalam pembangunan sebuah rumah, gedung perkantoran, bahkan sampai trotoar hingga jembatan. Bukan hanya itu, masih banyak lagi manfaat dan kegunaan beton singkat, ciri khusus beton ini ialah pembuatannya bukan pada tempat proyek dilaksanakan, seperti halnya beton site mix. Akan tetapi, beton precast diolah dan dibentuk di sebuah pabrik industri. Biasanya dibuat dalam jumlah massal atau sesuai dengan kebutuhan suatu proyek, baik proyek kecil maupun setelah beton selesai dibuat dan siap pakai, beton cetakan ini diangkut atau dibawa menuju proyek konstruksi. Tentunya bisa dengan mudah dibawa karena beton dikirim dalam bentuk cetakan per produksinya, beton ini memakai cetakan khusus hingga menghasilkan bentuk dan kualitas beton seperti yang diinginkan. Karena pemakaian alat inilah, maka di Indonesia sering disebut dengan istilah beton pra-cetak Keunggulan Beton Pracetak Precast Apa keunggulan dari beton pracetak dibanding dengan beton konvensional? Beton pracetak mempunyai keunggulan yang relatif banyak jika dibanding dengan beton konvensional. Berikut antara lain keunggulan beton pracetak Pengendalian mutu produk komponen lebih terkendaliUmumnya menggunakan beton bermutu tinggi >K350 sehingga dapat mereduksi dimensi dan mengurangi beban konstruksiDapat diproduksi secara masal di casting yard/pabrikProses penegangan dilakukan secara akurat menjamin gaya prategang yang disyaratkanWaktu pengerasan beton dapat dipercepat Biaya cetakan / bekisting dapat direduksi jika komponen typikal dalam jumlah banyak Secara garis besar mengurangi biaya karena pengurangan pemakaian alat-alat penunjang, seperti scafolding, dllTidak diperlukan lahan proyek yang luas, mengurangi kebisingan, bersih dan ramah lingkungan Kelemahan Beton Pracetak Selain memiliki keunggulan, Beton precast juga memiliki beberapa kerugian/kelemahan. Kerugian beton pracetak precast antara lainTidak ekonomis bagi produksi tipe elemen yang jumlahnya sedikitPerlu ketelitian yang tinggi agar tidak terjadi deviasi yang besar antara elemen yang satu dengan elemen yang lain, sehingga tidak menyulitkan dalam pemasangan di lapanganPanjang dan bentuk elemen pracetak precast terbatas, sesuai dengan kapasitas alat angkat dan ukuran berbeda memerlukan bekisting komponen beton pracetak precast harus direncanakan memenuhi ketentuan kekuatan, lendutan, dan kemudahan dalam proses pabrikasi dan penyambungan diantaranya adalah Perencanaan bangunan struktur beton harus mempertimbangkan semua kondisi pembebanan dan kendala mulai dari saat pabrikasi awal hingga selesainya pelaksanaan struktur, termasuk pelepasan cetakan, penyimpanan, pengangkutan, dan konstruksi beton pracetak precast yang tidak berperilaku secara monolit, pengaruh pada semua detail sambungan dan pertemuan harus dipertimbangkan untuk menjamin tercapainya penampilan yang baik dari sistem dari lendutan awal dan lendutan jangka panjang harus dipertimbangkan, termasuk pengaruh pada komponen struktur lain yang saling dari join dan tumpuan harus mencakup pengaruh dari semua gaya yang akan disalurkan termasuk susut, suhu, deformasi elastis, angin dan detail harus dirancang agar mempunyai toleransi yang cukup terhadap proses pabrikasi dan ereksi dan terhadap tegangan sementara yang terjadi pada saat PabrikasiPabrikasi adalah proses pembuatan beton yang dilakukan di pabrik dan telah diuji, kemudian dilakukan perakitan beton dilokasi komponen struktur pracetak precast atau elemennya harus ditandai untuk menunjukkan lokasinya pada struktur, bagian atas permukaannya dan tanggal pabrikasinya. Waktu proses pabrikasi yaitu 14 hari, setelah elemen beton pracetak precast berumur 14 hari, barulah dapat dilakukan proses erection penginstalan.Pemberian Tanda Elemen Beton PracetakSegera setelah pembongkaran bekisting dan melaksanakan perbaikan kecil, maka elemen - elemen harus diberi tanda untuk memudahkan indentifikasi dikemudian tahan cuaca harus digunakan dalam menandai elemen - elemen tersebut. Data yang ditandakan pada semua elemen harus mencakup nomor rujukan dan tanggal pengecoran. Pelat pracetak juga harus mempunyai data yang digoreskan pada permukaan atas segerasetelah dan PengangkutanPerhatian khusus harus diberikan dalam penanganan dan pemindahan elemen beton pracetak. Elemen pracetak harus diangkat dengan alat pengangkat atau crane melalui lubang-lubang dibuat pada elemen-elemen tersebut, dan harus diangkut dalam posisi angkat, bentuk dan posisinya harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Penyangga dan penggantung yang cocok harus digunakan setiap saat dan tidak boleh ada elemen beton pracetak yang akan digerakkan sampai sepenuhnya lepas dari permukaan cara pengangkatan dan pengangkutan elemen tidak disebutkan dalam gambar, maka Kontraktor harus menyerahkan cara yang diusulkan kepada Direksi Pekerjaan. Setelah disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka Kontraktor harus mengikuti cara yang telah harus ditempatkan bebas dari kontak langsung dengan permukaan tanah dan ditempatkan pada penyangga kayu di atas tanah keras yang tidak akan turun baik musin hujan maupun kemarau, akibat beban dari unit-unit unit-unit beton prcast tersebut disusun dalam lapisan-lapisan, maka tidak melebihi dari Jumlah lapisan yang dipersyaratkan dengan penyangga kayu dipasang di antara tiap lapisan. Penyangga untuk setiap lapisan harus dipasang di atas lapisan yang terdahulu.
Mulainya industri beton pracetak atau precast modern pertama kali pada tahun 1900-an di Inggris oleh seorang engineer yang bernama John Alexander Brodie menemukan bahwa dari beberapa komponen beton pracetak jika disatukan dapat membangun struktur yang bekerja secara efisien. Beliau adalah orang pertama yang mendapatkan hak paten untuk proses pembuatan bangunan dengan sistem pracetak. Struktur beton pracetak pertama kali diaplikasikan pada Jembatan Walnut di Philadelphia pada tahun 1950. Jembatan tersebut diakui dan diapresiasi oleh banyak orang sebagai awal mula industri beton pracetak di Amerika Serikat. Beberapa tahun kemudian, Precast/Prestressed Concrete Institute PCI dibentuk untuk menetapkan standar bagi industri yang sedang berkembang saat ini. Di Indonesia, Badan Standardisasi Nasional BSN mengeluarkan standar beton pracetak dan beton prategang untuk bangunan gedung di SNI 78332012. Standar tersebut dikeluarkan untuk menetapkan persyaratan minimum pada perancangan dan pelaksanaan komponen beton struktural. Pada proses konstruksinya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan struktur yang dicor di tempat ataupun struktur baja dan kayu. Selain itu, proses konstruksinya lebih cepat dan lebih efisien. Sistem konstruksinya memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi tata letak, panjang bentang, kedalaman konstruksi, sistem stabilitas dan masih banyak lagi. Secara teoritis, semua sambungan antar unit beton pracetak dapat dibuat sedemikian rupa sehingga struktur pracetak yang telah selesai memiliki sifat monolit yang sama dengan struktur beton cor ditempat. Pengertian Beton Pracetak Precast Concrete Sesuai namanya, beton pracetak adalah beton yang diproduksi di pabrik dengan cara pengecoran dengan menggunakan cetakan dengan bentuk tertentu. Ketika beton sudah sepenuhnya mengeras dan siap untuk digunakan, beton tersebut dikirim ke lokasi konstruksi untuk digunakan. 1. Portal Pracetak Portal beton pracetak adalah seluruh elemen struktur yang dibuat di luar lokasi konstruksi. Komponen struktural dapat digunakan dan digabungkan dengan struktur on-site sehingga bekerja secara komposit. Portal secara bersamaan dapat memenuhi fungsi struktural maupun dekoratif. Balok dan kolom pracetak merupakan bagian dari portal, sama halnya dengan beton bertulang konvesional atau struktur lainnya. Namun yang menjadi perbedaannya adalah proses perancangannya. Portal precast dicetak dengan cara yang sama seperti cladding pracetak, tetapi karena dirancang sebagai elemen struktural, tulangan yang digunakan pada rangka portal merupakan tulangan yang lebih berat daripada yang dibutuhkan untuk cladding non-struktural. Diperlukan sambungan khusus antara kolom dan balok untuk mentransfer gaya yang cukup besar tanpa mempengaruhi tampilan visual portal. 2. Dinding Pracetak Seringkali dinding pracetak dicor dalam posisi terlentang secara langsung di lokasi konstruksi. Walaupun demikian, masih diklasifikasikan sebagai pracetak, bukan cast-in-situ. Ketika beton cukup kuat, panel dinding diangkat dan ditempatkan pada posisi yang diinginkan pada bangunan tersebut. Biasanya, dinding seperti itu diangkat dan ditempatkan dengan derek, sehingga pengecoran dapat dilakukan berulang dengan menggunakan bekisting yang sama. Beberapa unit dinding di cor di pabrik, dimana bentuk, kualitas bahan dan finishingnya bisa lebih terkontrol. Karena ukuran dan beratnya yang besar, dinding ini tidak dapat diangkut jauh dari pabrik. Jadi, penggunaannya dibatasi untuk jarak dekat dari pabrik pracetak. Panel dinding pracetak wajib memiliki sekurang-kurangnya dua sengkang pengikatat per panel, dengan kekuatan tarik nominal tidak kurang dari 44 kN/sengkang pengikat. 3. Lantai Pracetak Pelat lantai pracetak adalah elemen beton pracetak yang paling paling umum dijumpai. Bisa diaplikasikan sebagai pelat lantai atau pelat atap. Keunggulan utama lantai pracetak adalah kecepatan konstruksi, menghemat penggunaan bekisting, tidak menggunakan perancah, kapasitas bentang yang besar dan tentunya bisa lebih ekonomis. Beberapa lantai pracetak terdiri dari bagian pracetak dan cor in-situ. Kedua bagian bekerja bersama untuk mencapai kapasitas struktur komposit, digunakan sebagai penutup topping. Pelat topping cor di tempat di atas suatu sistem lantai pracetak atau atap pracetak cendrung memiliki retak susut yang segaris dengan joint antara komponen-komponen struktur pracetak yang berdekatan. Kelebihan Beton Pracetak atau Beton Precast Ada banyak kelebihan dari beton pracetak struktural yang bisa dimanfaatkan seperti bentang yang panjang, konsep stabilitas yang baik, detail sederhana dan masih banyak lagi. Seorang perencana struktur harus sejak awal proyek mempertimbangkan kemungkinan, kelebihan dan kekurangannya, tahap detailing, pabrikasi, pengangkutan, ereksi & daya layan sebelum menyelesaikan desain. 1. Mempersingkat Waktu Konstruksi Konstruksi sistem pracetak dapat menghemat waktu yang berharga dan membantu mengurangi risiko keterlambatan proyek. Desain pracetak dan produksi elemen dapat dimulai saat lokasi konstruksi sedang dalam survei atau pekerjaan tanah. Produksi juga tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca karena lingkungan wilayah pengecoran yang terkendali. Jika dibandingkan dengan metode konstruksi konvensional, pekerjaan yang memakan waktu lama seperti bekisting, scaffolding dan curing dibutuhkan untuk menghasilkan elemen struktur. Dalam metode konstruksi sistem pracetak, elemen struktur diproduksi di pabrik sementara pekerjaan lain di lokasi konstruksi dilanjutkan. Jika elemen struktural dibutuhkan, mereka segera dikirim ke lokasi dan dirakit secara kontinyu, membentuk portal struktural. Di pabrik pembuatan beton pracetak, mesin-mesin modern digunakan dengan beberapa teknisi yang menangani proses produksi tertentu. 2. Kualitas Tinggi dan Bentuknya Variatif Produk pracetak diproduksi pada lokasi pengecoran yang memperhatikan faktor-faktor penting seperti suhu, desain mix dan waktu pengelupasan stripping diperiksa dan dikontrol dengan baik. Dengan begitu, kualitas yang dihasilkan produk pracetak lebih baik jika dibandingkan dengan beton yang dicor di tempat. Biaya yang dikeluarkan juga lebih hemat karena pekerjaan perbaikan diminalisirkan. Berbagai macam ukuran dan bentuk komponen pracetak dapat diproduksi, lebih flesibel dan hasilnya lebih variatif. 3. Meningkatkan Kualitas Elemen Struktural Beton pracetak struktural diproduksi di pabrik yang memadai, teknik dan mesin yang digunakan lebih modern. Bahan pembentuk seperti beton, pasir, agregat serta tulangan sudah dipastikan memiliki kualitas yang baik. Bekisting yang digunakan pun memiliki kualitas yang lebih baik daripada yang digunakan di lokasi konstruksi. Dengan begitu, bentuk dan hasil akhir dipastikan juga memiliki kualitas yang lebih baik. Kepadatan yang lebih tinggi dan kontrol terhadap keretakan pada pracetak menjadi salah satu faktor penting. Kepadatan yang tinggi diperoleh dengan menggunakan vibrator eksternal yang ditempatkan pada beksting, sehingga honeycomb pada beton bisa tidak mungkin terjadi. Selain itu juga, kekuatan beton pracetak terhadap api lebih baik untuk baja tulangan. Jika dibandingkan dengan beton yang dicor di tempat, hal ini bisa mengurangi perawatan pada jaka yang panjang. 4. Meningkatkan Daya Tahan dan Kapasitas Beban Struktural Beton pracetak prategang memiliki kekuatan dan kekakuan struktur yang tinggi dan kuat terhadap beban berat. Dengan begitu tidak diperlukan kolom yang banyak sehingga ruangan yang dihasilkan lebih luas dan memudahkan desainer dalam mendesain interior. Komponen beton pracetak lebih tahan lama terhadap serangan gesekan, korosi, benturan, abrasi, dan pengaruh lingkungan lainnya. Dengan memiliki kekuatan struktur yang tahan lama sehingga perawatan dan perbaikan sangat minim. 5. Biaya Jangka Panjang yang Lebih Hemat Semua kelebihan yang disebutkan di atas membuat proses konstruksi lebih sederhana dan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas. Akibatnya, total biaya konstruksi dapat berkurang. Walaupun produk pracetak lebih mahal daripada biaya bahan dalam konstruksi beton bertulang konvesional, dengan waktu yang dipersingkat dapat membuat biaya total dari beton pracetak lebih murah. Kekurangan Beton Pracetak Meskipun ada berbagai keuntungan menggunakan beton pracetak, kerugiannya juga harus dipertimbangkan. Kekurangan yang paling umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut elemen yang sudah selesai dari pabrik ke lokasi konstruksi. Beton adalah bahan yang sangat berat, dan dengan potensi jumlah besar yang perlu diangkut dalam jarak yang berpotensi jauh, biaya tambahan akan dikeluarkan jika ingin dipercepat. Berikut ini beberapa kekurangan dari beton pracetak atau precast concrete. 1. Kurangnya Sifat Monolit Hal ini dikarenakan setiap elemen dibuat terpisah, maka portal atau sistem struktur cenderung tidak monolitit atau menyatu secara kaku seperti konstruksi beton cast in-situ. Sambungan antar bagian menciptakan diskontinuitas struktural. Setiap gaya akibat beban akan melewati sambungan joint antar elemen struktur, sehingga untuk elemen struktural harus dirancang untuk bisa mentransfer gaya tersebut dan menciptakan sifat monolit pada struktur pracetak. 2. Memerlukan Biaya Tambahan Dalam hal ini, kemungkinan mengeluarkan biaya memindahkan dan menempatkan elemen precast yang sudah selesai di lokasi bisa saja terjadi. Hal ini dikarenakan, untuk intalasi produk pracetak merupakan proses yang sulit yang seringkali membutuhkan tower crane, tergantung pada ukuran proyek. Sehingga, dapat menambah biaya tambahan pada pembangunanya. Selain itu, perubahan desain juga sulit dilaksanakan pada elemen pracetak setelah dibuat, sehinga sangat terbatas jika ada perubahan desain.
Kajian Desain Beton Pracetak Sebagai Salah Satu Alternatif Jembatan Bentang PendekKajian Desain Beton Pracetak Sebagai Salah Satu Alternatif Jembatan Bentang Pendek